Rabu, 09 April 2008

EKOSISTEM

Tujuan Pembelajaran


1. Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem.
2. Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem.
3. Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungannya.
4. Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.
KATA KUNCI



abiotik erosi jaring-jaring kehidupan pelesterian
aliran energi habitat keanekaragaman ekosistem
autotrof heterotrof komunitas dekomposer
produsen biotik piramida makanan individu
rantai makanan cagar alam hutan lindung konservasi
Ketika kalian berada di dalam kelas siang hari, apakah kalian merasa berhungan (berinteraksi) dengan tanaman di halaman sekolah? Kalian bernapas memerlukan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Sebaliknya tumbuhan memerlukan karbon dioksida dan mengelurkan oksigen saat berfotosintesis. Oksigen yang kalian hirup berasal dari hasil fotosintesis tumbuhan. Jadi, antara kalian dengan tumbuhan terjadi interaksi dalam hal tukar-menukar gas.
Hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dipelajari dalam ekologi (oikos = rumah, logos = ilmu). Hubungan timbal balik atau interaksi berlangsung baik antarmakhluk hidup maupun antara makhluk hidup dengan lingkungan.

A. Komponen Penyusun Ekosistem
Ekosistem terbentuk karena adanya interaksi antara organisme-organisme dalam suatu wilayah dan interaksinya dengan lingkungan tak hidup (abiotik) disekitarnya. Organisme atau individu merupakan satuan makhluk hidup terkecil dalam sistem kehidupan. Seekor katak, seekor ikan, atau seorang anak perempuan merupakan suatu individu. Bila beberapa ekor katak menempati tempat tertentu, maka kita menyebutnya sebagai populasi katak. Populasi katak, ular, kerbau, dan tanaman padi akan membentuk komunitas sawah. Beberapa komunitas dan lingkungan tak hidup bersama-sama dan berinteraksi membentuk suatu sistem ekologi yang dinamakan ekosistem.


Gambar 1 : individu Gambar 2 : populasi padi Gambar 3: komunitas hutan

Berdasarkan proses terbentuknya, kita mengenal dua jenis ekosistem, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah, artinya tanpa adanya campur tangan manusia. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang terbentuk melalui campur tangan manusia. Hutan, laut, danau, dan rawa merupakan contoh dari ekosistem alami, sedangkan akuarium, sawah, dan waduk merupakan contoh dari ekosistem buatan.


Gambar 4: rawa merupakan contoh Gambar 5 : akuarium merupakan contoh dari dari ekosistem alami ekosistem buatan
Setiap ekosistem tersusun dari komponen-komponen penyusun. Komponen penyusun ekosistem terdiri atas komponen yang hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik).

1. Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan bagian dari suatu ekosistem yang terdiri atas semua makhluk hidup. Komponen biotik terdiri atas tumbuh-tumbuhan, hewan, dan berbagai jasad renik (mikroorganisme). Berdasarkan fungsi di dalam ekosistem, komponen biotik dikelompokkan sebagai produsen, konsumen, dan komposer.

a. Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat memproduksi makanan, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk makhluk hidup yang lain. Semua tumbuhan dan organisme fotosintesis berperan sebagai produsen karena dapat melakukan proses fotosintesis. Pada peristiwa ini, air dan CO2 diubah menjadi karbohidrat O2. Karena tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri, disebut organisme autotrof.


Gambar 6: rumput adalah contoh dari produsen Gambar 6: peristiwa fotosintesis


b. Konsumen
Konsumen adalah makhluk hidup yang memakan makhluk hidup lain karena tidak dapat membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, manusia dan hewan di dalam ekosistem memiliki peran sebagai konsumen. Hal itu dikarenakan keduanya bergantung kepada produsen, baik langsung maupun tidak langsung.
Hewan-hewan pemakan rumput, seperti kerbau, kambing, dan kelinci disebut konsumen tingkat I (primer). Konsumen tingkat I adalah konsumen yang memakan langsung produsen, yaitu tumbuhan. Makhluk hidup yang secara tidak langsung bergantung kepada produsen disebut konsumen tingkat II dan III (sekunder dan tersier). Contoh konsumen tingkat II, yaitu katak, burung pemakan ulat, dan kucing. Sedangkan ular, elang, dan harimau merupakan contoh dari hewan konsumen tingkat III.
Hewan-hewan ataupun makhluk hidup dalam ekosistem jika dilihat dari makanannya dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok:
1) Herbivor, yaitu hewan atau makhluk hidup pemakan tumbuh-tumbuhan.
2) Karnivor, yaitu hewan atau makhluk hidup pemakan daging.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

kok belum fittt.... blognya.
kurang minum jamu yaaa.....?

Mgmp IPA SMP Kabupaten Bangkalan mengatakan...

Gimana kalau temen-temen MGMP sudi memposting bahan ajar fisika atau biologi. Bisa juga soal-soal, tips and trick or berbagi pengalaman mengajar. So ???